Seorang peneliti jepang bernamaYukihiro Akao peneliti dari Institut Bioteknologi Gifu,
mengungkapkan tabir dari khasiat kulit manggis yang berguna dalam menangkal pertumbuhan sel kanker. Menurut ukihiro Akao zat alfamangostin yang terdapat dalam kulit manggis berperan mengendalikan
sel kanker dengan mekanisme apoptosis alias proses bunuh diri sel sehingga dengan sendirinya sel kanker akan berkurang dan bahkan hilang.
Selain itu alfamangostin juga mengaktifkan sistem kekebalan tubuh dengan
merangsang sel pembunuh alami yang bertugas membunuh sel kanker dan
virus.
Menurut peneliti Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, Dr Agung Endro Nugroho MSi Apt, manggis mengandung 50 senyawa xanthone. “Dari ke-50 senyawa itu yang paling banyak dilaporkan memiliki efek farmakologis adalah alfamangostin, gammamangostin, dan garsinon-E,” ujar Agung. Alfamangostin dan gammamangostin memiliki efek antioksidan.
“Alfamangostin dan garcinon-E menghambat proliferasi sel kanker dengan mengaktivasi enzim kaspase 3 & 9 yang memicu apoptosis atau program bunuh diri sel kanker,” ujar Agung. Pantas setahun belakangan kulit manggis menjadi buah bibir karena begitu hebatnya kandungan senyawa aktif itu. Akibatnya kian banyak yang memanfaatkan kulit manggis sebagai herbal. Selama ini kulit manggis di negeri produsen terbesar kedua itu kerap terbuang.
Hal tersebut diatas tentunya membawa berita menggembirakan bahwasanya kulit manggis dengan senyawa aktif alfamangostin secara ilmiah dapat mengendalikan sel kanker terus membelah sehingga pengobatan kanker diharapkan akan semakin murah kedepannya
Menurut peneliti Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, Dr Agung Endro Nugroho MSi Apt, manggis mengandung 50 senyawa xanthone. “Dari ke-50 senyawa itu yang paling banyak dilaporkan memiliki efek farmakologis adalah alfamangostin, gammamangostin, dan garsinon-E,” ujar Agung. Alfamangostin dan gammamangostin memiliki efek antioksidan.
“Alfamangostin dan garcinon-E menghambat proliferasi sel kanker dengan mengaktivasi enzim kaspase 3 & 9 yang memicu apoptosis atau program bunuh diri sel kanker,” ujar Agung. Pantas setahun belakangan kulit manggis menjadi buah bibir karena begitu hebatnya kandungan senyawa aktif itu. Akibatnya kian banyak yang memanfaatkan kulit manggis sebagai herbal. Selama ini kulit manggis di negeri produsen terbesar kedua itu kerap terbuang.
Hal tersebut diatas tentunya membawa berita menggembirakan bahwasanya kulit manggis dengan senyawa aktif alfamangostin secara ilmiah dapat mengendalikan sel kanker terus membelah sehingga pengobatan kanker diharapkan akan semakin murah kedepannya